Minggu, 23 Februari 2020

Membangun Reputasi Digital Anda : Jadilah Katalis dan Bukan Artis!

Oleh : Bambang Haryanto

Di media sosial, kata Gary Vaynerchuck, Anda jangan tampil sebagai artis. Tapi tampilkan diri Anda sebagai disc jockey. 

Saya hanya bisa menebak-nebak maksud ucapan dia itu. Yakni, kalau Anda sebagai artis maka Anda memosisikan diri di bawah lampu sorot. Berambisi menjadi pusat perhatian. Semua story atau topik postingan hanya tentang diri Anda. Kosa kata yang berhamburan adalah : saya, karier saya, pengalaman saya, saya dulu, sukses saya. 

Di era awal sebagai pengguna Facebook, sebagaimana ulah pengguna lain, banyak dari kita tampil sebagai artis. Memajang foto-foto diri sendiri, bergaya duck face, baik bersama kucingnya yang baru beranak, pose bersama keluarga di resto, atau lagi berwisata di spot yang eksotis.

Seiring berjalannya waktu, satu persatu, para artis itu menghilang dari lini masa kita. "Menulis tentang diri sendiri punya keterbatasan," kata sastrawan Ayu Utami. "Lama-lama stok cerita tentang kita itu akan habis." 

Kata Gary Vee, tampilkan diri Anda sebagai disc jockey. Bayangan saya, dia hadir di tengah kerumunan untuk terus mengajak audien bergoyang. Agar saling berinteraksi satu sama lain. Menyertai nomor-nomor musik yang dia sajikan. 

Nomor musik atau topik materinya dirancang untuk terus aktual. Kekinian. Sarat value. Dia pun dituntut harus terus men-charge diri dengan wawasan dan pengetahuan baru. Agar tidak kedaluwarsa. 

Anda ingin menjadi artis atau katalis? Anda bebas memilihnya.

@bambangharyanto


Tidak ada komentar:

Posting Komentar